Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) sukses membuktikan buah manis merger anak BUMN perbankan dengan bisnis syariah. Namun, capaian tersebut masih menyimpan agenda besar yang akan diwujudkan.
Direktur Utama BRIS Hery Gunadi menyebutkan manajemen masih menyimpan banyak ambisi setelah mega merger mulus terlewati. Mulai dari target pertumbuhan kredit 9-10 persen pada tahun depan, penurunan rasio pembiayaan macet alias non performing finance (NPF) ke angka 2,9 persen pada akhir tahun ini, hingga realokasi kredit ke sektor-sektor yang lebih berkesinambungan.
Transformasi pembiayaan itu utamanya ke sektor seperti bidang konsumer serta ritel dan UMKM. Kemudian pada sisi kredit korporasi, perseroan akan lebih banyak membidik lini-lini dengan prospek jangka panjang seperti perkebunan, telekomunikasi, rumah sakit dan farmasi, hingga bisnis-bisnis digital.