Bisnis.com, JAKARTA – Konglomerasi milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) tergolong aktif melakukan aksi korporasi tahun ini. Beberapa di antaranya yang dilakukan dalam waktu dekat adalah potensi kerja sama dengan Aramco Trading Company (ATC) dan penerbitan Obligasi Berkelanjutan III tahap IV.
Adapun Chandra Asri melalui anak usahanya PT Chandra Asri Perkasa (CAP2) menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Aramco Trading Company (ATC) pada Selasa (12/10/20210.
MoU itu berisi kesepakatan untuk melihat peluang potensial bagi ATC dalam memasok bahan baku untuk mendukung operasi Chandra Asri Perkasa yang merupakan kompleks petrokimia berskala global kedua milik Chandra Asri.
ATC dan Chandra Asri berharap MoU ini akan memelopori kerja sama jangka panjang antara kedua perusahaan dalam memastikan ketersediaan bahan baku untuk fasilitas cracker CAP2.
“ATC memiliki portofolio dan rekam jejak yang baik dalam menyediakan bahan baku sesuai standar yang dibutuhkan Chandra Asri. Kami berharap kerja sama ini dapat menjamin tersedianya pasokan bahan baku untuk CAP2 yang pada akhirnya berkontribusi dalam menciptakan produk-produk petrokimia bernilai tinggi,” ujar Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri, seperti dikutip dari siaran persnya, Selasa (10/12/2021).
Adapun, CAP2 akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan TPIA dari saat ini 4,2 juta ton menjadi lebih dari 8 juta ton. Penambahan kapasitas ini ditujukan untuk terus memenuhi kebutuhan pasar domestik Indonesia yang terus meningkat sekaligus subtitusi impor. Kehadiran pabrik petrokimia kedua ini juga akan menjadi stimulus bagi industri petrokimia hilir lokal dan mendukung penciptaan lapangan kerja di Indonesia.