Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) tengah diliputi oleh sejumlah sentimen positif. Hal itu tak lepas dari rencana aksi korporasi perseroan dan juga meroketnya harga batu bara, yang menjadi produk utama perusahaan.
Sekadar catatan, ADRO mengumumkan akan segera melakukan pembelian saham kembali alias buyback senilai Rp4 triliun.
Mengutip keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham ADRO tersebut berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4 triliun.
“Sesuai POJK No. 2/2013 dan SEOJK No. 3/2020, jumlah saham yang dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan ADRO Mahardika Putranto dalam keterbukaan informasi, Senin (27/9/2021).
Adapun, pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak tanggal Keterbukaan Informasi diterbitkan, yakni sampai dengan tanggal 26 Desember 2021.
“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja dan pendapatan perseroan karena saldo laba dan arus kas perseroan yang tersedia saat ini sangat mencukupi untuk kebutuhan dana pelaksanaan pembelian kembali saham perseroan,” imbuhnya.