Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi digital, gencarnya ekspansi perusahaan e-commerce, dan perusahaan teknologi lainnya diproyeksikan memunculkan lonjakan permintaan layanan pangkalan data atau data center dalam beberapa tahun ke depan.
Berdasarkan laporan Savills Research disebutkan Pure Data Centres dan SpaceDC adalah segelintir perusahaan global di bisnis pangkalan data yang berjanji untuk melakukan investasi di Indonesia.
Selain dari colocation centre, provider komputasi awan (cloud) mengincar Indonesia untuk berinvestasi dalam fasilitas cloud hyperscale. Misalnya saja, raksasa teknologi China, Tencent baru-baru ini meluncurkan pangkalan data internet di Indonesia.
Sekadar catatan colocation diartikan sebagai penempatan mesin komputer atau server di lokasi pihak ketiga dan terkoneksi dengan jaringan distribusi atau bandwidth yang tersedia.
Sementara itu, Alibaba dan GoogleCloud sudah berencana untuk meningkatkan bisnis mereka di sector tersebut saat ini. Amazon Web Services (AWS) juga akan meluncurkan pangkalan data di Jawa Barat pada tahun 2022.
Adapun, sebuah laporan oleh Mordor Intelligence menunjukkan bahwa pasar data center Indonesia diperkirakan bernilai US$1,53 miliar pada tahun 2020 dan akan naik dua kali lipat pada 2026 menjadi US$3,07 miliar.