Bisnis.com, JAKARTA – Aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Tanah Air diperkirakan mendapat sentimen dan dorongan positif, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Adapun, sentimen dari luar negeri salah satunya datang dari China, yang tampak sedang memperketat aksi IPO perusahaan domestiknya. Langkah pengetatan tersebut utamanya dilakukan kepada perusahaan teknologi yang akan melantai di bursa saham luar China.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (27/8/2021), Dow Jones melaporkan bahwa China akan mengusulkan peraturan baru untuk memblokir perusahaan yang menguasai data konsumen dalam jumlah yang besar dan sensitif untuk melantai di bursa Amerika Serikat.
Regulator China mengatakan bahwa aturan tersebut menargetkan perusahaan yang melakukan IPO di negara lain melalui unit usahanya yang didirikan di luar negeri. Hal itu disampaikan oleh salah satu sumber yang enggan disebutkan identitasnya.
Sentimen itu setidaknya membuat Indeks Hang Seng Tech turun 0,8 persen pada 15.05 waktu Hong Kong setelah naik sebanyak 2 persen pada Jumat (27/8/2021) pagi.
Sebelumnya, Cyberspace Administration of China mengatakan pada awal Juli bahwa perusahaan yang menyimpan data lebih dari 1 juta pengguna, saat ini harus mengajukan persetujuan keamanan siber ketika akan melakukan IPO di negara lain.