Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten mulai menggunakan instrumen jual beli saham untuk menambal pendapatan dari bisnis utama yang terdisrupsi pandemi.
Direktur PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. (BOLA) Yohannes Ade mengatakan perseroan berhasil membukukan laba bersih pada semester I/2021 berkat jual beli saham. Per Juni 2021, induk Bali United itu mencetak laba bersih Rp49,1 miliar naik 588 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Secara operasional, masih mengalami rugi. Akan tetapi perseroan mencatatkan laba bersih dari pendapatan lain-lain,” katanya pada Rabu (4/8/2021).
Pos tersebut menyumbang Rp56,3 miliar naik 1.266 persen dibandingkan semester I/2020 sebesar Rp4,1 miliar. Dana hasil dari pendapatan lain-lain juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan pendapatan utama Rp18,9 miliar.
Dengan demikian tanpa adanya aksi jual beli saham, BOLA dipastikan bakal dipastikan rugi. Sebab dalam pos rugi operasi, Rp7,1 miliar. Yohannes mengatakan perseroan masih akan melakukan aksi tersebut untuk memberikan keuntungan.
“Kami akan mengefektifkan dana untuk investasi yang menguntungkan seperti yang telah kita lakukan di saham-saham publik di pasar modal yang bisa memberikan keuntungan ketika burasa turun,” ungkapnya.