Bisnis.com, JAKARTA – Aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue oleh emiten perbankan diperkirakan masih akan ramai di semester II/2021.
Berdasarkan data OJK, hingga minggu ke-5 Juni 2021, tercatat ada enam bank yang telah menyelesaikan rights issue pada paruh pertama tahun ini. Total nilai emisi pada periode tersebut sebesar Rp22,25 triliun.
Nilai emisi terbesar dicatatkan oleh PT Bank Permata Tbk. yakni Rp10,96 triliun, diikuti PT Bank Jago Tbk. Rp7,05 triliun. Di urutan berikutnya yakni PT Bank Mayapada International Tbk. senilai Rp1,99 triliun, PT Bank IBK Indonesia Tbk. Rp1,24 triliun, PT Bank Harda International Tbk. Rp749,85 miliar, dan PT Bank Neo Commerce Tbk. Rp249,82 miliar.
Total nilai emisi tersebut hampir empat kali lipat dari nilai emisi pada semester I/2020 yang sebesar Rp5,73 triliun. Bahkan jumlah tersebut telah melampaui total nilai emisi sepanjang tahun lalu sebesar Rp11,89 triliun.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan memperkirakan rights issue perbankan masih akan ramai di semester II/2021. Apalagi tenggat waktu POJK 12/2020 tentang konsolidasi bank umum, semakin dekat.
"Kalau melihat trennya, iya, untuk memenuhi ketentuan permodalan sesuai POJK [POJK 12/2020] sehingga membuat bank perlu mencari strategi untuk memenuhi permodalannya," katanya dihubungi pada Minggu (18/7/2021).