Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) tampil cukup meyakinkan di tengah pandemi Covid-19 dengan membukukan laba bersih US$45,27 juta pada kuartal I/2021. Sejumlah peluang berhasil diraih emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu hingga perseroan berhasil mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp75,47 triliun per Kamis (15/7/2021).
Itu belum ditambahkan anak perusahaannya, yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), yang per Kamis (15/7/2021) memiliki kapitalisasi jumbo hingga Rp173,88 triliun.
Meski demikian, tak sedikit rintangan yang harus dilalui oleh emiten yang awalnya berdiri dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan pada 4 April 1979.
Dikenal sebagai perusahaan pengolah hasil hutan terintegrasi di era 1980-an, perseroan kemudian berganti nama menjadi PT Barito Pacific Timber Tbk. (BRPT) pada 1996, tiga tahun setelah melantai di pasar modal di Jakarta maupun Surabaya pada Oktober 1993.
Nah, sejumlah rintangan harus dilalui perseroan saat hendak melantai pada pertengahan 1993, di mana ketika itu investasi PT Taspen (Persero) menjadi sorotan.
Kala itu, publik menyoroti investasi atau penyertaan dana PT Taspen di sejumlah perusahaan swasta, yang salah satunya adalah PT Barito Pacific Timber dengan nilai investasi sebesar Rp375 miliar.