Historia Bisnis: Krisis dan Risiko Modal Spekulatif Main Saham

Kebijakan keuangan baik dari sisi moneter maupun fiskal saat krisis ekonomi menjelang, selalu berdampak banjirnya dana murah ini ke negara-negara berkembang. Membawa pesta di pasar modal, peningkatan permintaan properti hingga surat berharga korporasi. Risiko apa yang mengintai di baliknya?

Bisnis.com, JAKARTA - Uang panas atau hot money ini dapat berbalik seketika ketika kebijakan di negaranya dinilai lebih menguntungkan, baik dari keuntungan suku bunga bahkan hanya karena selisih pajak. Uang keluar dari lantai bursa, surat utang negara hingga pasar properti membuat negara yang ditinggal sempoyongan atau lebih dikenal dengan taper tantrum. 

Gejala uang panas itu yang diperingatkan Bisnis Indonesia edisi 2 Juli 2007, yakni satu dasawarsa setelah krisis ekonomi 1998 dengan tajuk '10 Tahun krisis & risiko modal spekulatif'. 

Konten Premium Terbaru