Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya tren harga komoditas dan kembalinya bergeliatnya proyek infrastruktur, menjadi momentum bagi pelaku usaha sektor alat berat untuk meningkatkan kinerja penjualan.
Optimisme itu salah satunya datang dari emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk. (INTA). Perseroan optimistis realisasi penjualan alat berat di tahun ini akan membaik dibandingkan dengan penjualan pada tahun 2020.
Direktur Intraco Penta Eddy Rodianto mengatakan penjualan alat berat tahun ini diatregtkan dapat mencapai 10-15 persen. Target tersebut masih terbilang konservatif dan realistis jika berkaca pada kinerja tahun lalu yang masih tertekan.
Edy mengatakan kontribusi penjualan alat berat terbesar didorong oleh tren hilirisasi di sektor pertambangan. Salah satu komoditas pertambangan yang diproyesikan menggeliat tahun ini adalah nikel, emas, dan bauksit.
"Memang betul, tambang nikel sedang melesat, kami menerima banyak permintaan dari sektor ini. Meskipun pemakaian alat berat tidak seintensif seperti sektor batu bara," kata Edy dalam public expose virtual Rabu (30/6/2021).
Di sisi lain, emiten berkode saham INTA tersebut juga optimistis aliansi baru perseroan dengan LiuGong dari China akan mendukung kinerja perseroan, meskipun perseroan telah kehilangan dealersip dengan Volvo.