Bisnis.com, JAKARTA – Para investor Bitcoin kembali dibuat merasakan layaknya menaiki roller coaster. Sebab, usai mengalami penurunan nilai tukar yang cukup dalam, baru-baru ini harga Bitcoin kembali ‘dilempar’ ke atas.
Sekedar catatan, sepanjang Mei lalu, harga Bitcoin anjlok hingga 40 persen dari level tertingginya sepanjang sejarah, tatkala menembus US$60.000. Kala itu, Elon Musk menjadi salah satu dalang penurunan harga mata uang kripto itu. Sebab, Musk menarik dukungannya kepada Bitcoin lantaran dia menyadari, penambangan aset kripto itu memicu penggunaan energi tak terbarukan dalam jumlah besar.
Namun selang beberapa bulan kemudian, tepatnya hari ini Senin (14/6/2021) waktu Indonesia, Musk menunjukkan perubahan sikap. Kali ini dia tampak melunak dan bersedia kembali membuka diri terhadap Bitcoin. Meskipun ada syaratnya.
Dia mengatakan, Tesla Inc. akan melanjutkan transaksi menggunakan Bitcoin apabila proses penambangan dilakukan dengan energi bersih. Transaksi akan kembali ketika ada konfirmasi yang mendasar bahwa penggunaan energi bersih oleh para penambang mencapai 50 persen dengan tren masa depan yang positif.
Cuitan bos Tesla tersebut ditunjukan untuk membalas laporan dari Cointelegraph yang mengutip paparan Kepala aset manajemen Sygnia Magda Wierzyca yang mengatakan tweet Elon Musk soal bitcoin seharusnya memicu investigasi dari SEC AS. Sygnia menilai, Musk tampak memiliki kekuatan untuk mengatur pergerakan Bitcoin di pasar dengan ucapannya.
Musk pun membantah tudingan mengenai segala bentuk ucapan dan komentarnya sengaja digunakan untuk menggerakan pasar aset kripto. Dia juga menolak anggapan bahwa Tesla sejatinya menggenggam Bitcoin dalam jumlah banyak, sehingga bisa memengaruhi pasar.