Bisnis.com, JAKARTA – Entitas usaha Rajawali Group di bidang pertambangan emas, PT Archi Indonesia menunda penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) senilai US$500 juta. Hal itu dilakukan menyusul melemahnya harga emas global.
Adapun, apabila mengacu pada laman Rajawali Group, Archi mengoperasikan tambang emas dan perak di Sulawesi Utara yang dikenal sebagai Toka Tindung. Tambang tersebut memiliki sekitar 3,5 juta ons ekuivalen emas dalam sumber daya mineral dan 2 juta ons dalam cadangan bijih per Juni 2016.