Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian BUMN era kepemimpinan Sofyan Djalil memiliki rencana prioritas untuk rencana privitasasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS).
Berdasarkan catatan pemberitaan Bisnis, Krakatau Steel telah berencana melepas 20 persen hingga 30 persen saham pada 2007. Produsen baja pelat merah itu menargetkan dana segar Rp1 triliun.
Namun, rencana itu tertunda karena buruknya laporan keuangan periode 2006 atau tahun buku yang menjadi prospektus dalam rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Rencana pelepasan saham Krakatau Steel kembali mengemuka pada 2008. Racikan Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil terekam dalam artikel Koran Bisnis Indonesia edisi 29 Maret 2008 berjudul ‘Krakatau Steel diprioritaskan IPO tahun ini’.
Sofyan menyatakan pelepasan saham Krakatau Steel bisa dilakukan pada 2008. Akan tetapi, pemerintah tetap memerhatikan kondisi pasar modal.
“Untuk Krakatau Steel, kami lebih prefer di-IPO-kan. Apakah dilepas tahun ini, kami harus memerhatikan kondisi pasar agar tidak terkesan obral murah,” ujarnya dikutip dari Koran Bisnis Indonesia edisi 29 Maret 2008.