Bisnis.com, JAKARTA — Setelah 5 hari beruntun longsor, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup perdagangan Jumat (26/3/2021) hari ini dengan grafik hijau.
Dari jajaran saham penghuni indeks L-Q45, dua emiten tambang pelat merah PT Aneka Tambang Persero Tbk. (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memimpin penguatan. ANTM terbang 250 poin alias 11,47 persen ke level harga Rp2.430, sedangkan INCO mengalami penguatan 320 poin alias 7,34 persen ke harga Rp4.680.
Pasar tampak antusias mentransaksikan saham ANTM dan INCO. Data perdagangan BEI menunjukkan saham ANTM hari ini ditransaksikan dengan volume, nilai, dan frekuensi 3 kali lipat lebih dari hari sebelumnya. Fenomena tidak beda jauh juga mengiringi kenaikan harga saham INCO.
Tingginya lonjakan transaksi tersebut bukanlah kebetulan, sebab hari ini bertepatan langsung dengan peresmian holding baterai Kementerian BUMN, Indonesia Battery Corporation (IBC) yang di dalamnya juga mencakup ANTM dan INCO. Selain kedua emiten, dua BUMN lain yakni PT PLN Persero dan PT Pertamina Persero juga masuk ke dalam struktur IBC.
“Ada alasan mengapa kami juga mengajak PLN dan Pertamina ke dalam holding ini, yakni karena roadmap ke depan bukan cuma untuk memproduksi baterai mobil listrik tetapi juga membangun infrastruktur-infrastruktur untuk charging station [mobil listrik],” ujar Erick, Jumat (26/3).
Menurut Erick, bukan cuma para produsen nikel, keberadaan PLN dan Pertamina tidak kalah krusial. Sebab, kata dia, tanpa adanya infrastruktur penunjang pembangunan holding hanya akan buang-buang anggaran karena hanya akan menguntungkan ekosistem mobil listrik asing.