Bisnis.com, JAKARTA – Langkah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga dinilai menjadi keputusan paling bijak guna menjaga tekanan rupiah.
Seperti diketahui, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Maret 2021, otoritas moneter tersebut memutuskan mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut sejalan dengan perlunya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Langkah itu juga diperlukan untuk menjaga rupiah dari tekanan lain berupa prakiraan inflasi yang masih rendah.
Adapun, sejak awal tahun lalu, BI sudah memangkas suku bunga acuan sebanyak 150 bps. Saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia pun berada di titik terendah sepanjang sejarah Indonesia.
Sementara itu, pada perdagangan Kamis (18/3/2021), rupiah ditutup menguat 17 poin setelah BI mengumumkan keputusannya. Sebelumnya, di sesi pertama perdagangan hari ini, rupiah sempat melemah 40 poin di level Rp 14.410 dari penutupan Rabu (17/3/2021) yang berada di level Rp14.427.
Analis Mirae Asset Sekuritas Anthony Kevin menilai, langkah BI menahan BI7DRR merupakan langkah aman dari BI dalam menjaga agar tekanan jual pada rupiah terkendali.