Bisnis.com, JAKARTA – Langkah realistis diambil oleh PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) pada tahun ini, setelah mengalami pukulan yang cukup hebat pada 2020 lalu, akibat pandemi Covid-19.
Perseroan menyatakan tidak akan terlalu ekspansif dalam menggelontorkan belanja modal pada 2021. Alasannya, perseroan melihat pada tahun ini perekonomian nasional dan global baru memasuki fase pemulihan.
Sesuai dengan rencana tersebut, BNBR telah menganggarkan capital expenditure (capex) di kisaran Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Dana tersebut terutama akan ditempatkan pada sektor-sektor seperti infrastruktur dan manufaktur.
Kondisi ekonomi pada pengujung tahun lalu, yang belum terlalu meyakinkan membuat perseroan yang didirikan oleh Achmad Bakrie pada 1942 tersebut, memilih untuk lebih realistis menghadapi tahun ini.
Akan tetapi, kondisi yang berbeda sempat dialami oleh BNBR pada medio 1997. Perusahaan tersebut mendapatkan optimisme yang tinggi pada awal tahun lantaran mendapatkan ‘durian runtuh’ dari aksi korporasinya di PT Indocopper Investama.
Kala itu, BNBR menyatakan berhasiil mendapatkan keuntungan yang signifikan dari hasil penjualan Indocopper senilai Rp130 miliar.