Bisnis.com, JAKARTA — Tingginya kebutuhan peralatan elektronik untuk kegiatan work from home (WFH) selama pandemi Covid-19 telah mengantarkan harga timah mencetak rekor tertinggi dalam 6 tahun.
Berdasarkan data dari laman London Metal Exchange (LME) pada Selasa (26/1/2021), harga timah sempat naik hingga US$22.600 per metrik ton. Catatan tersebut merupakan level tertinggi yang dicapai komoditas ini sejak Agustus 2014 lalu.
Bloomberg mencatat harga timah dengan kontrak 3 bulan terpantau pada level US$22.450 per metrik ton atau menguat 2,23 persen dibandingkan dengan posisi Senin (25/1/2021).
Kenaikan itu melanjutkan tren positif harga timah yang mencatatkan penguatan beruntun selama 12 minggu atau reli terpanjang dalam dua tahun. Sepanjang 2021, harga timah telah melesat 10 persen dan menjadikannya sebagai komoditas dengan performa terbaik di LME.
Salah satu katalis positif harga timah datang dari keyakinan investor bahwa pertumbuhan permintaan dari sektor industri akan lebih tinggi dibandingkan dengan pasokan global. Data cadangan timah pada sejumlah gudang penyimpanan dari LME terpantau sebesar 1.045 ton dari level 5.000 ton pada Oktober lalu.
Adapun, berkurangnya persediaan tersebut sekaligus melanjutkan tren penurunan cadangan timah selama empat bulan beruntun.