Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai ngos-ngosan jelang berakhirnya January Effect dan keputusan pemerintah melakukan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
IHSG mengakhiri sesi pekan lalu dengan parkir di zona merah dengan koreksi 1,66 persen ke level 6.307,12 pada Jumat (22/1/2021). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan indeks komposit terkoreksi 1,04 persen pada pekan 18 Januari 2021 — 22 Januari 2021.
Aksi investor asing memborong saham-saham Indonesia dalam sepekan dengan net buy Rp745,57 miliar belum mampu menahan koreksi IHSG mingguan.
Sepekan terakhir, capital inflow terbesar mengalir ke emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Rp594,9 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Rp338,4 miliar, dan PT Astra International Tbk. (ASII) Rp163,4 miliar.
Kendati demikian, data BEI menunjukkan daftar 10 besar emiten dengan persentase kenaikan harga saham terbesar atau gainers sepekan mayoritas diisi oleh emiten-emiten berkapitalisasi kecil.
Posisi tiga teratas ditempati oleh emiten dengan market cap di bawah Rp1 triliun yakni PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk. (CANI), PT Global Teleshop Tbk. (GLOB), dan PT Diagnosis Laboratorium Utama Tbk. (DGNS).