Bisnis.com, JAKARTA – Bisikan Gubernur Bank Indonesia bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tengah mengkaji kemungkinan rilis paket kebijakan fiskal berupa penjaminan kredit dan penjaminan suku bunga serta Kebijakan sejumlah bank besar memangkas suku bunga tabungan belum mampu mengangkat saham-saham properti pada perdagangan Jumat (22/1/2021).
Dalam mapping yang dibuat, Bank Indonesia melihat ada delapan sektor yang masih memerlukan dukungan fiskal yang layak mendapat dukungan fiskal, di antaranya properti, industri tekstil dan produk tekstil, pertambangan, bijih logam, furnitur, kehutanan serta industri mesin.
"Ini sedang kami lakukan dengan Ibu Menteri Keuangan, ada beberapa paket kebijakan stimulus fiskal," tegas Perry.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan hari ini, (22/1/2021) ditutup melemah 1,66 persen menjadi 6.307. Seluruh sektor berada di zona merah. Paling dalam terjadi pada emiten tambang dengan pelemahan -4,09 persen, menyusul setelahnya infrastruktur dan properti.
Kedua indeks sektoral ini masing-masing melemah 2,82 persen dan 2,6 persen. Khusus sektor properti, pelemahan ini melanjutkan tren pelemahan yang terjadi dalam sepekan terakhir.