Bisnis.com, JAKARTA — Ambisi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah komando Erick Thohir untuk menyatukan kekuatan perseroan pelat merah terus bergulir. Rencana itu turut memoles prospek PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC).
Rencana penggabungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) setidaknya sudah bergulir sejak Kementerian BUMN era Rini M. Soemarno.
Sekitar Februari 2019, Rini meminta empat direksi BUMN pelabuhan itu meneken surat keputusan bersama tentang pembentukan dewan transformasi sebagai bagian implementasi klaster prioritas atau subholding Pelindo Incorporated.
Dewan transformasi tersebut akan memiliki struktur organisasi yang terdiri atas dewan pengarah, dewan transormasi, tim project management office (PMO), dewan pengarah teknis, dan kelompok kerja.
Dalam kesempatan penandatanganan, Rini mengatakan sinergi Pelindo I hingga IV sudah lama dinantikan. Menurutnya, empat perusahaan pelat merah pelabuhan itu sebelumnya sulit berkoordinasi.
Padahal, lanjut dia, konektivitas pelabuhan memiliki peran penting untuk menurunkan biaya logistik, ketepatan waktu, dan efisiensi. Biaya logistik menurutnya harus turun agar Indonesia semakin kompetitif baik secara lokal maupun global.