Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan tarif sejumlah ruas tol pada 2021 berpotensi menjadi katalis positif bagi kinerja keuangan dan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Selain itu, beroperasinya sovereign weatlh fund (SWF) dan redanya siklus belanja modal jumbo dinilai turut memoles prospek saham emiten bersandi JSMR itu. Emiten BUMN itu juga berniat memboyong anak usahanya melakukan IPO.
Di pasar modal, saham JSMR parkir di level harga Rp4.630 per saham pada akhir 2020. Saham JSMR terkoreksi 10,2 persen dari harga penutupan perdagangan 2019.
Namun, kinerja JSMR dalam 11 hari perdagangan terakhir cukup meyakinkan. Pasalnya, JSMR sudah reli di zona hijau dalam 8 hari berturut-turut sejak Kamis (7/1/2021). Alhasil, saham JSMR mengemas kenaikan harga 6,26 persen year to date ke level Rp4.920 per saham pada akhir perdagagan Senin (18/1/2021).
Performa saham JSMR itu diwarnai oleh sejumlah katalis di sisi fundamental perseroan. Salah satunya, penaikan tarif di enam ruas jalan tol mulai Minggu (17/1/2021) pukul 00.00 WIB.
Enam ruas tersebut ialah ruas Tol Jakarta Outer Ring Road/JORR (E1, E2, E3, W2U, W2S, dan Pondok Aren Bintaro Vladuct-Ulujami), Tol Cikampek-Padanlarang (Cipularang), Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi), Tol Semarang Seksi A, B, C, Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), dan Tol Surabaya-Gempol (Surgem).