Bisnis.com, JAKARTA – Tren kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berpadu dengan membaiknya indeks sektor konsumer urung menjadi sinyal yang membangunkan saham PT Unilever Indonesia Tbk. dari tidur panjangnya.
Alih-alih bangun, emiten konsumer itu justru terbuai dalam tidur yang makin lelap.
Saham Unilever Indonesia yang diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten UNVR itu dihargai Rp7.025 hingga penutupan perdagangan Kamis (14/1/2021). Tidak bergerak dari posisi sehari sebelumnya, rapor tersebut membuat total pelemahan yang sudah dialami UNVR sejak perdagangan perdana 2021, genap jadi 4,42 persen.
Walau belum terlempar dari deretan penghuni big caps, performa saham UNVR memang sudah jadi sorotan sejak tahun lalu. Sepanjang 2020, UNVR mengalami akumulasi pelemahan harga 14 persen, tepatnya dari Rp8.550 menjadi Rp7.350.
Para analis menyorot turunnya daya beli masyarakat sebagai sentimen utama yang bikin saham UNVR tidak lagi jadi primadona.
Daya beli orang Indonesia di tengah pandemi memang merosot. Fenomena ini agaknya tergambar dari turunnya inflasi sepanjang tahun Indonesia ke level 1,68 persen.