Jeritan Hati Netizen Kena ‘Prank’ Saham Farmasi & Pengawasan BEI

Pergerakan harga saham emiten farmasi justru kompak berbalik koreksi hingga menyentuh level auto reject bawah (ARB). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat bicara atas fenomena tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan saham-saham farmasi, yang banting setir ke level auto reject bawah (ARB) bertepatan dengan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021), menjadi bahan perbincangan netizen di lini masa Twitter.

Emiten farmasi dan alat kesehatan sejatinya sedang berada di atas angin beberapa hari menjelang vaksinasi Covid-19 perdana. PT Indofarma Tbk. (INAF) misalnya, melejit hingga terkena auto reject atas (ARA) setelah sahamnya naik 25 persen ke level Rp6.250 pada Senin (18/1/2021).

Konten Premium Terbaru