Bisnis.com, JAKARTA – Sempat mengawali Tahun Baru 2021 dengan catatan landai, saham emiten-emiten farmasi kompak mengalami penguatan pada perdagangan Jumat (8/1/2021).
Penguatan dipimpin oleh emiten-emiten pelat merah. Saham PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) ngamuk dengan penguatan 545 poin alias 11,28 persen ke level Rp5.375. Menyusul adalah perusahaan holding BUMN farmasi Pt Indofarma Tbk. (INAF) yang menguat 440 poin alias 9,65 persen ke posisi Rp5.000.
Meski demikian, kedua emiten farmasi pelat merah itu masih kalah dari PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA). Emiten jarum suntik ini mengalami penguatan 590 poin atau setara 24,89 persen dari harga penutupan sebelumnya ke level Rp2.960.
Selain mengalahkan duo emiten farmasi pelat merah, IRRA juga mengungguli emiten-emiten farmasi swasta seperti PEHA (5,84 persen), KLBF (0,67 persen), MERK (2,11 persen), PYFA (4,37 persen), hingga TSPC (1,92 persen).
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai kenaikan saham emiten-emiten farmasi dan jarum suntik yang terjadi hari ini sifatnya masih over reaksi. Over reaksi yang dimaksud adalah terkait jadwal penyuntikan vaksin Covid-19 yang akan berlangsung mulai Rabu (13/1/2021).
“Saya pikir ini kan masih di awal saja. Seiring berjalannya waktu akan terjadi fluktuasi lagi, karena vaksinasi ini sebetulnya kan proses yang panjang dan pasti akan banyak kendala juga. Kalau kita lihat di AS juga misalnya, ketersediaan dosis jadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan dan itu sangat mempengaruhi pasar modal,” paparnya kepada Bisnis, Jumat (8/1).