Bisnis.com, JAKARTA - Aksi korporasi PT Bank Banten Tbk. (BEKS) yang dimulai dengan reverse stock dan kemudian diikuti dengan rights issue sepanjang semester II/2020 dan tembus ke awal Januari 2021 mengejutkan investor ritel .
Pada aksi pertama, setiap pemilik 10 lembar saham Bank Banten bernilai 50 digabungkan menjadi 1 lembar bernominal Rp500 atau 10:1. Investor publik yang bertahun-tahun tertahan atau 'nyangkut' kontan melepas kepemilikannya.
Harga saham Bank Banten seketika longsor hingga akhirnya menyentuh Rp326 per lembar jelang tanggal pembentukan harga baru untuk aksi korporasi kedua. Penawaran Umum Terbatas (PUT) VI alias rights issue. Dengan capaian ini, maka harga teoritis Bank Banten menjadi Rp76 per lembar saham.
Bank Banten kemudian memulai proses PUT VI. Sebanyak 60,82 miliar saham dengan nominal Rp50 per lembar saham disiapkan. Harapannya jika seluruh pemegang saham mengeksekusi haknya, maka Bank Banten akan mendapatkan modal segar sebesar Rp3,04 triliun. Proses menjaring investor ini berlangsung hingga 4 Januari 2021 lalu. Sedangkan pembayaran terakhir pelaksanaan PUT VI adalah 2 hari kemudian.