Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah meronanya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada perdagangan awal tahun ini, emiten gas yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) justru menorehkan kinerja yang negatif.
Harga saham PGAS pada Senin (4/1/2021) ditutup di level Rp1.540 per saham. Berdasarkan data Bloomberg, harga saham emiten tersebut terkoreksi 115 poin atau merosot 6,95 persen. Saham PGAS langsung dibuka melorot begitu perdagangan saham dibuka.
Penurunan harga saham PGAS itu mendekati ambang batas auto reject bawah. Adapun, total saham PGAS yang ditransaksikan mencapai 791 juta lembar senilai Rp1,2 triliun. Di saat melemah, investor asing mencetak net buy senilai Rp12,3 miliar.
Mencuatnya isu sengketa pajak yang melibatkan PGAS diperkirakan menjadi salah satu pemicu merosotnya harga saham perseroan.
Berdasarkan catatan Bisnis, perseroan sudah mengumumkan pada 30 Desember 2020 bahwa perseroan berpotensi membayar kewajiban pokok senilai Rp3,06 triliun. Kewajiban itu timbul setelah Mahkamah Agung mengabulkan permohonan peninjauan kembali (PK) dari pihak Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Sengketa bermula pada 2012 saat terdapat perbedaan penafsiran dalam memahami ketentuan perpajakan yaitu PMK-252/PMK.011/2012 terhadap pelaksanaan kewajiban pemungutan PPN atas penyerahan gas bumi.