Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara terus menunjukkan kenaikan yang signiikan selama beberapa waktu terakhir. Tak heran jika komoditas tambang ini berhasil mencuri perhatian pasar. Namun bagaimana prospeknya pada tahun depan?
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara Newcastle berjangka untuk kontrak Januari 2021 pada Rabu (2/12/2020) berada di zona hijau, di level US$64,4 per ton atau naik 0,78 persen dari hari sebelumnya. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, harga menguat hingga 1,91 persen.
Pergerakan harga emas hitam tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia, terutama perusahaan produsen komoditas tersebut. Sebab, Indonesia merupakan salah satu produsen utama batu bara global.
Adapun, para pelaku usaha sektor tersebut memperkirakan, permintaan impor dari China masih menjadi tumpuan produsen dan menjadi sentimen positif bagi peningkatan harga emas hitam hingga 2021.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia membenarkan bahwa China masih memegang kendali pangsa pasar ekspor batu bara.
Berdasarkan data Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), sekitar 33 persen dari total ekspor batu bara Indonesia tahun lalu ditujukan ke China, 27 persen ke India, dan sisanya ke negara-negara Asia lainnya.