Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sentimen lawas maupun baru diperkirakan membayangi prospek harga, produksi dan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) serta turunannya di Indonesia pada tahun depan.
Kondisi cuaca diprediksi menjadi salah satu sentimen yang akan membayangi harga dan produksi CPO di Indonesia pada 2021. Sejumlah analis memperkirakan, fenomena La Nina akan membayangi produksi komoditas andalan RI tersebut di tahun depan.
Seperti diketahui, pada tahun ini produksi sawit Indonesia juga diperkirakan dibayangi oleh fenomena cuaca La Nina.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga CPO masih potensial berada di level 2.800-3.800 ringgit Malaysia pada tahun depan.
"Kemungkinan besar di 2021 La Lina, hujan ekstrim, angin, dan banjir akan terjadi. Ini yang akan berpengaruh terhadap produksi kemungkinan besar akan berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap harga komoditas CPO," kata Ibrahim saat dikonfirmasi Bisnis Senin (30/11/2020).
Selain itu, potensi kenaikan harga juga akan dipacu adanya kemungkinan pulihnya ekonomi karena distribusi vaksin virus corona atau Covid-19 serta stimulus global yang dikeluarkan oleh bank sentral Amerika Serikat, Eropa dan Inggris.