Bisnis.com, JAKARTA - Sejak tiba di Indonesia pada 1974, Grup Indorama yang dipimpin Sri Prakash Lohia terus memperbesar bisnisnya.
Lohia yang dinobatkan sebagai orang terkaya ke-5 di Indonesia versi Forbes itu terus fokus kepada rantai bisnis tekstil, termasuk pada sisi hulu dengan membangun pabrik polyester.
Bisnis Indonesia edisi 27 November 1991 melaporkan bagaimana Lohia melalui PT Indorama Synthetics terus memperluas pabriknya di Purwakarta, Jawa Barat dengan tajuk 'Pabrik Polyester baru Indorama Beroperasi, Target Ekspor US$36 juta'.
Dalam laporan yang diterbitkan 29 tahun lalu itu, pabrik polyester milik Indorama Synthetics ini selesai dibangun dengan investasi US$70 juta.
Investasi pabrik polyester itu berasal dari dana IPO Indorama yang sebelumnya dilakukan pada 3 Agustus 1990. Dana publik itu kemudian ditambah dengan ekuitas perusahaan dan pinjaman dari anak usaha bank dunia, International Finance Corporation (IFC).