Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan yang besar kepada para pelaku usaha industri semen nasional, tak terkecuali PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).
Adapun manajemen perseroan yang memiliki kode emiten INTP menyebutkan, pertumbuhan penjualan semen secara nasional berada pada posisi minus 9 persen sepanjang tahun ini hingga akhir September 2020.
Kondisi itu tak lepas dari adanya penghentian terhadap sejumlah pembangunan infrastruktur pemerintah dan konstruksi masyarakat selama pandemi.
Namun setitik berkah nampaknya muncul bagi Indocement di pengujung tahun ini. Berkah itu berasal dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi, setidaknya selama sepekan terakhir.
Berdasarkan data Bloomberg Kamis (12/11/2020), nilai tukar rupiah menguat 1,48 persen. Adapun, selama sebulan terakhir nilai tukar rupiah menguat 3,74 persen.