Bisnis.com, JAKARTA – Pusat perbelajaan atau mal diproyeksi masih sulit bangkit meski vaksin Covid-19 mulai diproduksi dan didistribusikan di Indonesia tahun depan.
Hal itu tercermin dalam riset yang dilakukan Inventures terhadap 629 responden yang tersebut di seluruh Indonesia pada periode Agustus-September 2020.
Managing Partner Inventures Indonesia Yuswohady mengatakan hasil tersebut menunjukan bahwa mayoritas responden, atau sebesar 61,6 persen masih khawatir pergi ke mal.
Tingginya kekhawatiran konsumen belanja ke mal tersebut, kata Yuswohady, maka pekerjaan utama yang perlu dilakukan para pengelola mal sampai beberapa bulan ke depan adalah membangun customer confidence terkait cleanliness, healthiness, safety, and environment (CHSE).
"Kemampuan dalam melakukan CHSE branding ini akan menjadi penentu bangkitnya bisnis mal pada 2021," ujarnya dalam konferensi pers Publikasi Pra-rilis Riset Consumer Megashift post Covid-19, dikutip Bisnis Rabu (28/10/2020).
Yuswohady menyarankan para tenant di mal terutama restoran terus mengoptimalkan layanan digital. Pasalnya, aplikasi digital di era setelah vaksin diproduksi akan semakin diminati.