Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) berencana melakukan penggabungan usaha atau merger dengan PT Styrindo Mono Indonesia (SMI).
SMI merupakan anak usaha TPIA yang sahamnya juga dipegang 100 persen oleh perseroan. Berdasarkan prospektus perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten petrokimia tersebut akan menjadi perusahaan penerima alias survivor entity.
Rencana penggabungan tersebut merupakan suatu transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK No. 42/2020 dikarenakan CAP memiliki 100 persen saham dalam SMI.
Adapun lini usaha yang digarap SMI adalah bidang industri pengolahan dan perdagangan besar. Perusahan merupakan satu-satunya produsen styrene monomer di Indonesia hingga saat ini dengan kapasitas produksi 340KTA yang terletak di Bojonegara, Serang, Banten.
Styrene monomer, produk utama SMI, merupakan material untuk produk industri hilir seperti PS (polystyrene), EPS (expanded polystyrene), SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), SBR (styrene butadiene rubber), SBL (styrene butadiene latex) dan UPR (resin poliester tak jenuh).
SMI memiliki PT Redeco Petrolin Utama (RPU) sebagai anak perusahaannya. SMI juga bekerja sama dengan Compagnie Financiere Du Groupe Michelin (Michelin) untuk membuat perusahaan patungan produsen karet sintetis yaitu PT Synthetic Rubber Indonesia.