Bisnis.com, JAKARTA – Emiten menara telekomunikasi terbilang beruntung. Di tengah pandemi Covid-19, sektor ini justru menunjukkan kinerja positif, berbanding terbalik dengan berbagai sektor lainnya yang justru terpuruk.
Pandemi Covid-19 memang memaksa seluruh sektor ekonomi untuk berbenah dan beradaptasi. Jalur daring pun menjadi satu-satunya mekanisme yang memungkinkan untuk tetap bertahan di tengah tekanan.
Dengan naiknya permintaan untuk koneksi internet, baik untuk bekerja, sekolah, maupun aktivitas lainnya, demand terhadap jaringan yang bisa diandalkan pun naik. Secara tidak langsung, emiten menara telekomunikasi pun mendapat keuntungan.
Dari 8 emiten menara yang ada di bursa, hampir seluruhnya mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sepanjang 6 bulan pertama 2020. Di sisi top line, hanya PT LCK Global Kedaton Tbk. (LCKM) yang mengalami penurunan, tepatnya sebesar 51,29 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp13,58 miliar dari semester I/2019, yang sebesar Rp27,89 miliar.
Kenaikan tertinggi dibukukan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), dengan pendapatan lebih dari Rp3,68 triliun atau 21,69 persen lebih tinggi ketimbang sebelumnya yang sekitar Rp3,02 triliun. Disusul oleh PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) yang meraih Rp2,57 triliun, meningkat 13,17 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp2,27 triliun.
Di sisi bottom line, ada tiga emiten yang menorehkan pencapaian negatif, yakni PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT), PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST), dan LCKM. Selebihnya mampu meraih pertumbuhan.