Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 menjadi momentum mempercepat digitalisasi di seluruh lini. Kondisi ini pun dinilai dapat menjadi peluang bagi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Emiten berkode saham TLKM itu meyakini digitalisasi akan makin kencang ke depannya. Oleh karena itu, perseroan fokus menggenjot tiga pilar bisnis utama, yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services.
Untuk itu, TLKM menyatakan akan terus melakukan pembangunan berbagai infrastruktur yang diperlukan. Penetapan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar 25 persen dari total pendapatan pun tetap dilakukan untuk mendukung rencana ini.
“Kami harus mempersiapkan di tiga pilar tersebut investasi, baik secara organik maupun anorganik,” tutur Direktur Keuangan TLKM Heri Supriadi dalam paparan publik, Kamis (27/8/2020).
Selama 6 bulan pertama 2020, perseroan telah menghabiskan capex sekitar Rp12 triliun. Dari jumlah itu, 40 persen disalurkan ke sektor mobile dan fixed-broadband, 30 persen untuk menambah kualitas dan kapasitas, sedangkan 30 persen lainnya untuk Teknologi Informasi (TI), data center, dan fasilitas pendukung lain.
Heri mengungkapkan saat ini, Grup Telkom sangat kuat di segmen digital connectivity tapi tidak demikian di segmen digital services. Padahal, segmen yang disebut terakhir ini dinilai sangat penting.