Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., optmistis kinerja bakal membaik seiring dengan perolehan kontrak penjualan yang mencapai 87 persen pada 2020.
Emiten berkode saham ITMG itu hanya mengantongi pendapatan sebesar US$652,62 juta pada semester I/2020. Realisasi itu turun 26,89 persen dibandingkan dengan US$892,7 juta pada semester I/2019.
Sejalan dengan pelemahan pendapatan, ITMG membukukan penurunan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk 57,8 persen secara tahunan menjadi sebesar US$29,8 juta dibandingkan dengan perolehan laba periode yang sama tahun lalu sebesar US$70,82 juta.
Direktur Utama Indo Tambangraya Megah Mulianto mengatakan bahwa volume penjualan batu bara perseroan sampai dengan semester pertama tahun ini bergerak sesuai target di tengah harga jual rata-rata yang turun ke level US$55,8 per ton daripada US$68,8 per ton periode yang sama tahun lalu.
Dia menjelaskan, perseroan telah mengantongi 87 persen kontrak penjualan, yaitu sebanyak 67 persen dari total kontrak penjualan yang sudah dikantongi menggunakan harga jual yang telah ditetapkan, sedangkan 20 persen sisanya mengacu pada indeks harga batu bara.
“Oleh sebab itu, perusahaan optimistis akan tetap mencapai target volume penjualan 22 juta ton untuk tahun ini,” ujar Mulianto seperti dikutip dari keterangan resminya, Jumat (21/8/2020).