Bisnis.com,JAKARTA — Kepercayaan diri investor terhadap ekonomi dalam negeri dan perkembangan vaksin Covid-19 membuat instrumen surat berharga syariah negara atau sukuk negara kembali menjadi incaran.
Direktorat Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan hasil lelang surat berharga syariah negara (SBSN) seri surat perbendaharaan negara-syariah (SPN-S) dan project based sukuk (PBS) yang berlangsung Selasa (18/8/2020).
Pemerintah melaporkan seri PBS027 dengan tingkat imbalan 6,50 persen dan jatuh tempo 15 Mei 2023 menjadi incaran utama dalam lelang. Penawaran masuk untuk seri itu mencapai Rp15,815 triliun.
Secara keseluruhan, total penawaran yang masuk dalam lelang senilai Rp49,374 triliun. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dari keenam seri yang ditawarkan senilai Rp9,5 triliun.
Head of Research & Market Information Department Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) Roby Rushandie mengatakan nilai penawaran masuk tersebut menjadi yang tertinggi sejak pandemi. Kenaikan permintaan menurutnya didukung oleh data ekonomi yang baik seperti neraca pembayaran, afirmasi peringkat kredit Indonesia, dan respons terhadap RAPBN 2021.
“Prospek baik dan demand masih berpotensi meningkat,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (18/8/2020).