Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga emas yang begitu impresif tahun ini berhasil menyelamatkan emiten dari nestapa. Saat sektor lain terhuyung akibat pandemi Covid-19, emiten emas bisa mendulang banyak untung.
Harga emas yang melambung bukan hanya menjaga kinerja emiten tetap bersinar. Banderol emas yang kian mahal juga membuat kinerja saham terdongkrak dan sekuritas ramai merevisi target harga saham emiten.
Untuk diketahui, sepanjang paruh pertama tahun ini harga emas di pasar spot bergerak menguat 17,38 persen dengan rata-rata harga di level US$1.647,81 per troy ounce.
Hal itu berbeda dengan semester I/2019. Kala itu, harga emas hanya bergerak menguat 9,9 persen dengan rata-rata harga yang berbeda jauh yaitu di level US$1.306,14 per troy ounce.
Berdasarkan catatan Bisnis, seiring dengan kenaikan harga komoditas itu sejumlah emiten berhasil membatasi pelemahan kinerja dari segmen bisnis lain dari moncernya kinerja segmen bisnis emas.
PT United Tractors Tbk., contohnya,segmen usaha pertambangan emas melalui entitas anak usahanya PT Agincourt Resources membukukan pendapatan bersih Rp4,0 triliun pada semester I/2020, meningkat 11 persen dari Rp3,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.