Bisnis.com, JAKARTA – Langkah konservatif PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengerek pencadangan menggerus laba bersih per semester I/2020.
Bank yang dikendalikan Grup Djarum ini meningkatkan pencadangan dari Rp2,44 triliun menjadi Rp6,54 triliun. Atau meningkat 167,3 persen pada periode semester I/2020.
Dampaknya laba bersih emiten berkode saham BBCA turun tipis 4,8 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp12,24 triliun per akhir Juni 2020. Adapun, pada semester I/2019, laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp12,86 triliun.
Hal tersebut membuat earning per share atau laba per saham BBCA menurun 4,8 persen yoy, dari Rp522 pada semester I/2019, menjadi Rp496 per saham.
Jika diurutkan secara kuartalan, performa pada kuartal II/2020 juga menunjukkan kontraksi terhadap kuartal sebelumnya. Laba bersih pada periode itu tercatat Rp5,65 triliun atau turun 14 persen secara kuartalan.