Bisnis.com, JAKARTA— Saham gocapan bakal mendapatkan papan khusus dari otoritas pasar modal. Apakah ini memberikan harapan bagi masa depan saham di level terendah?
Berdasarkan data pada Selasa (28/7/2020), setidaknya terdapat 175 emiten yang sahamnya kini diperdagangkan di bawah Rp100. Di level tersebut terdapat beberapa saham emiten seperti PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) dan emiten penyedia jasa pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk. (PANR).
Dari angka tersebut, sebagian besar berada di kisaran Rp50 per saham yakni 121 emiten. Lalu, 104 emiten sahamnya diperdagangkan di level Rp50 atau level terendah. Saham emiten penyelenggaran acara, PT Dyandra Media International Tbk. (DYAN), emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PP Property Tbk. (PPRO) dan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS).
Dengan demikian, setidaknya emiten yang sahamnya diperdagangkan pada level terendah berkontribusi sebesar 15,07 persen terhadap total emiten yakni 690 emiten.
Nahasnya, ternyata ada pula emiten yang sahamnya dibanderol dengan harga paling rendah sebursa itu mendapatkan ‘tato’ khusus akibat mendapatkan penilaian disclaimer dari akuntan publik, tengah pengajukan kepailitan atau penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).
Menariknya, jumlah saham gocap lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada Maret 2020 yang sempat menyentuh 107 emiten.