Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk, bos Tesla, produsen mobil listrik terbesar saat ini mengungkapkan kekhawatirannya akan pasokan nikel. Untuk itu ia menawarkan kontrak jumbo bagi produsen yang mampu memproduksi sesuai kebutuhannya.
“Saya mohon produksi lebih banyak nikel. Tesla akan memberikan kontrak besar dan jangka panjang apabila Anda bisa memproduksi nikel secara efisien serta ramah lingkungan,” katanya, dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/7/2020).
Permohonan Musk tersebut disampaikan seiring dengan langkah Sumitomo Corporation yang berencana membatalkan proyek investasi senilai US$500 juta pada proyek pertambangan nikel di Madagascar. Langkah ini dilakukan sebagai imbas dari harga nikel yang rendah dan dampak pandemi virus corona.
Sumitomo memiliki tambang nikel Ambatovy di Madagascar, salah satu proyek tambang nikel terbesar dunia. Pada kapasitas maksimumnya, tambang ini menghasilkan sekitar 5 persen dari total produksi global nikel kelas 1.
Namun, tambang tersebut berhenti beroperasi sejak Maret 2020. Potensi penghentian operasi yang lebih panjang dikhawatirkan akan membuat pasokan nikel untuk baterai mobil listrik kian tipis.