Ancaman Harga Minyak dari Ladang Libya

Harapan negara-negara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara-negara produsen minyak aliansinya mendorong harga minyak ke posisi yang menguntungkan kembali terancam. Kali ini, ancaman datang dari reaktivasi ladang minyak Libya.

Bisnis.com, JAKARTA — Pertemuan antara negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara-negara produsen minyak aliansinya, alias OPEC+, yang dihelat akhir pekan lalu, seolah jadi pembuka asa bagi para produsen minyak dunia.

Bagaimana tidak, keputusan perpanjangan pembatasan produksi minyak secara global—sebesar 10 persen dan berlaku sampai Juli 2020—yang diteken dalam pertemuan tersebut berhasil mendorong harga minyak dunia untuk terus naik pada awal pekan ini.

Konten Premium Terbaru