Bisnis.com, JAKARTA— Dana asing kembali mengalir ke Tanah Air pada instrumen surat utang pemerintah setelah dunia dibanjiri stimulus.
Dikutip dari Bloomberg, hingga 17 Mei tercatat bahwa stimulus lebih dari US$8 triliun telah diguyurkan oleh pemerintah di seluruh dunia untuk menghadapi krisis virus corona. Kendati demikian, setelah mendapatkan proyeksi lanjutan terkait dengan potret ekonomi beberapa negara bahkan masih bakal menambah sejumlah stimulus.
Thailand dan India merupakan dua negara Asia yang menempuh pemangkasan suku bunga acuan kesekian kalinya agar mampu pulih dari corona. Sementara itu, negara lain seperti Rusia, Jerman, China dan Jepang bakal menggelontorkan bantuan likuiditas.
Rusia merancang belanja senilai 8,7 triliun rubel atau setara dengan US$123 miliar yang akan dihabiskan dalam dua tahun ke depan. Kemudian, proposal pembahasan dana penyelamatan ekonomi pun dilakukan Kanselir Jerman Angela Merkel yang bakal merilis dana 100 miliar euro atau setara US$110 miliar.
Adapun, China yang masih berjibaku dengan gelombang kedua pandemi akan menggunakan dana 400 miliar yuan atau US$56 miliar untuk menanggung utang pelaku usaha kecil dan menengah. Lalu, tetangganya yakni Jepang bakal mengucurkan dana 117 triliun yen atau setara dengan US$1,1 triliun.
Potret dunia yang banjir stimulus pun lantas membawa uang-uang yang masih menganggur masuk ke instrument surat utang berbagai negara.