Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham perusahaan berkapitalisasi pasar kecil dan menengah atau small medium cap (SMC) yang berfluktuasi tinggi di tengah pandemi dapat menjadi alternatif koleksi investor meraup cuan maksimal.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun berjalan (YTD) berdasarkan data Bloomberg tercatat telah minus 28,35 persen. Pada saat yang sama, kinerja indeks IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid masing-masing merosot 27,78 persen dan 36,9 persen.
Meski begitu, harga saham sejumlah emiten SMC tetap tumbuh meyakinkan hingga di atas 100 persen.
Saham yang memberikan cuan besar itu seperti PT Metro Healthcare Indonesia (CARE) harga sahamnya telah naik 199 persen , PT Siantar Top Tbk., (STTP) dimana harga sahamnya melonjak 130 persen, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) sebesar 53,2 persen, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) 15 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) 15 persen hingga PT Bank Artos Indonesia (ARTO) 88,7 persen.
PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) merupakan tambang emas yang dimiliki sejumlah konglomerat tanah air. Tambang emas di Banyuwangi ini memiliki pemegang saham tercatat seperti Saratoga yang dijalankan oleh Sandiaga Uno serta Garibaldi Thohir. Sedangkan Indoritel Makmur Internasional merupakan induk jaringan Indomaret yang dikendalikan Antoni Salim dan Hannawell Group Limited.