Bisnis.com, JAKARTA - Potensi persentase pemulihan harga yang besar dan valuasi murah membuat sejumlah saham berkapitalisasi kecil dan menengah masih layak dilirik oleh investor meski pergerakan IDX SMC Liquid terkoreksi cukup dalam sepanjang kuartal I/2020.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks IDX Small-Medium Cap (SMC) Composite terkoreksi 29,98 persen secara year to date (ytd) per kuartal I/2020. Penurunan lebih dalam dialami oleh Indeks IDX SMC Liquid beranggotakan 52 emiten pilihan dari IDX SMC Composite.
BEI mencatat IDX SMC Liquid terkoreksi 42,69 persen secara ytd kuartal I/2020. Koreksi itu lebih besar dari penurunan yang dialami oleh indeks harga saham gabungan (IHSG) sebesar 27,95 hingga akhir Maret 2020.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan bahwa Indeks SMC memang cenderung mengalami tekanan ketika terjadi koreksi besar di pasar. Pasalnya, institusi akan lebih cenderung untuk melepas saham dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil.
“Karena biasanya profil emiten small caps tersebut jauh lebih kecil likuiditasnya dibandingkan dengan emiten big caps. Hal ini juga bisa kita lihat dari bid offer yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan saham big caps,” jelasnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Bagi institusi, lanjut dia, saham-saham small caps menjadi lebih berisiko ketika terjadi koreksi pasar. Pasalnya, terdapat kemungkinan ketika investor membutuhkan likuiditas maka saham tidak dapat dicairkan.