Pasar Bearish Bayangi Potensi Tambahan Pasokan SBN

Pemerintah mengasumsikan defisit anggaran melebar menjadi 5,07% di tahun ini sebagai imbas penanganan pandemi COVID-19. Surat berharga negara sebagai salah satu instrumen andalan pemerintah bakal membanjiri pasar obligasi di tengah kondisi pasar yang bearish.

Bisnis.com, JAKARTA — Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun ini bakal menyentuh 5,07% dari pertumbuhan ekonomi atau melebar dari target awal yakni 1,76% yang bisa berimbas pada pasokan surat berharga negara di pasar.

Presiden Joko Widodo mengatakan pihaknya akan merilis peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) sebagai payung hukum untuk mengakomodasi tambahan defisit anggaran. Pasalnya, dalam UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara, dinyatakan bahwa defisit anggaran tidak boleh lebih dari 3%.

Konten Premium Terbaru