Bisnis.com, JAKARTA—Harga emas kian menjulang pada penutupan akhir pekan seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan ketengangan di Timur Tengah kian memanas setelah pejabat militer senior Iran terbunuh dalam serang udara AS. Selain itu, pelemahan dolar AS juga berikan dukungan terhadap logam mulia.
Mengutip data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (3/12/2020) atau Sabtu (4/12/2020) WIB, harga emas spot naik 1,51 persen atau 23,06 poin menjadi US$1.552,19 per troy ounce. Emas Comex kontrak Februari 2020 juga menguat 1,59 persen atau 24,3 poin menuju US$1.552,4 per troy ounce.
Serangan di Baghdad yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump telah menewaskan Qassem Soleimani, Jenderal Iran yang memimpin tentara Revolusi Qud. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan melakukan pembalasan yang hebat.
“Harga emas terlihat mempertahankan kenaikannya sejak tahun 2019 di awal tahun ini karena melemahnya dolar dan kembalinya kekhawatiran geopolitik. Harga emas telah naik 18 persen di tahun lalu, mencetak kenaikan tahunan terbesar sejak tahun 2010,” papar Faisyal dalam siaran resmi, dikutip Sabtu (4/12/2019).
Berdasarkan Intelligence, bulan Januari adalah bulan terbaik untuk emas dalam sejarah. Jika harga menyamai kenaikan rata-rata bulan Januari sebesar 2,7 persen dalam 20 tahun terakhir, mereka akan melewati kenaikan yang mencapai level tertinggi enam tahun di bulan September 2019 lalu.
Menurut perhitungan tersebut, harga emas akan mendekati level US$1.600 pada bulan Februari jika menyamai rata-rata kenaikan 5,2 persen dalam lima tahun terakhir.
Sentimen Iran, Harga Emas Akhir Pekan Tembus US$1.552
Harga emas kian menjulang pada penutupan akhir pekan seiring dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
16 menit yang lalu
Bujuk Rayu Apple ke Kemenperin untuk Penjualan iPhone 16
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
50 menit yang lalu
Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah, Tertekan BBCA dan BBNI
52 menit yang lalu
Harga Minyak Global Mendingin jelang Pilpres AS
1 jam yang lalu