Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

772 Emiten Raup Cuan di Semester I/2024, Simak Sektor yang Moncer

OJK mencatat sudah ada 772 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melaporkan kinerja keuangannya pada semester I/2024.
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung beraktivitas di main hall Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (22/7/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sudah ada 772 emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah melaporkan kinerja keuangannya pada semester I/2024. Sementara, terdapat sejumlah sektor yang mencatatkan kinerja keuangan paling moncer.

Anggota Dewan Komisioner OJK pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengatakan dari 934 emiten yang listing di bursa, sudah ada 772 emiten yang merilis kinerja keuangan kuartal II/2024 hingga 2 Agustus 2024.

Dari kesemua emiten yang telah merilis kinerja keuangannya, tercatat pendapatan emiten di bursa meningkat 4,02% secara tahunan (year on year/yoy) atau terjadi peningkatan pendapatan sebesar Rp88,5 triliun pada semester I/2024.

"Ada tiga sektor paling besar lonjakan growth, ketiganya adalah sektor healthcare, naik 11,77%, sektor finansial 9,74%, dan sektor properti serta real estate meningkat 6,33%," kata Inarno dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada Senin (5/8/2024).

Apabila dilihat dari kontribusi terhadap nilai pertumbuhan pendapatannya, maka sektor finansial menjadi yang terbesar, menyumbang 44,2% atau Rp39,1 triliun. Selain itu, sektor consumer non-cyclical berkontribusi 27,7% atau Rp24,52 triliun. Lalu, sektor consumer cyclical menyumbang 11,41% atau Rp10,10 triliun.

Sederet emiten yang telah melaporkan kinerja keuangannya juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih agregat 3,43% yoy atau naik Rp8,91 triliun.

Terdapat sektor yang mencatatkan kinerja laba paling moncer, yakni sektor finansial, basic material, health care, consumer cyclical, dan infrastruktur.

Adapun, sektor yang mencatatkan kinerja laba yang jeblok di antaranya sektor teknologi, energi, industrial, transportasi dan logistik, properti dan real estate, serta consumer non-cyclical.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper