Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasib Investasi GOTO di MPPA saat Rugi Hypermart Membengkak

Harga saham MPPA yang terus tergerus berimbas pada nilai portofolio para investornya, tak terkecuali PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA), kembali menelan kerugian yang membengkak pada tahun buku 2022. Rugi perusahaan pengelola Hypermart itu naik 27,28 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp429,63 miliar. Kondisi rugi dan saham MPPA yang melemah turut berdampak terhadap nilai investasi pemegang sahamnya, termasuk PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Rapor itu merupakan rekor kerugian tahunan terbesar MPPA dalam kurun 3 tahun terakhir. Kali terakhir MPPA membukukan kerugian lebih besar adalah pada 2019, ketika bottom line perseroan minus Rp553 miliar.

Matahari Putra Prima sebenarnya mengakumulasi kenaikan penjualan bersih sebesar 5,44 persen YoY menjadi Rp7,01 triliun sepanjang 2022. Namun hal itu diikuti dengan kenaikan beban pokok dari Rp5,45 triliun menjadi Rp5,73 triliun sepanjang 2022.

Harga saham MPPA di pasar modal juga merefleksikan kinerja negatif tersebut. Sampai akhir penutupan perdagangan Jumat (3/3/2023), mahar saham MPPA hanya dihargai Rp125. Posisi itu mencerminkan koreksi 6,71 persen sepanjang 2023 atau year- to- date (YTD).

Namun pergerakan harga saham MPPA lebih liar dalam tiga tahun terakhir. Ia pernah mencapai posisi tertinggi di Rp1.235 pada 10 Juni 2021. Jika dihitung-hitung, penurunan harga saham MPPA mencapai 89,97 persen sejak posisi puncaknya.

Harga saham MPPA yang terus tergerus tentu berimbas pada nilai portofolio para investornya. Tak terkecuali PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang tercatat pernah menyuntikkan investasi ke MPPA pada 2021 silam.

GOTO pertama kali masuk ke MPPA pada 6 April 2021 melalui salah satu anak usaha PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek, PT Pradipa Darpa Bangsa. Anak usaha Gojek itu ikut ambil bagian dalam pelepasan 11,9 persen saham MPPA oleh perusahaan pengendalinya, PT Multipolar Tbk. (MLPL).

Pradipa Darpa Bangsa mengakuisisi 358.530.900 saham MPPA atau setara 4,76 persen. Saham MPPA dibeli ditransaksikan di harga Rp404 per saham. Dengan demikian dana yang dirogoh mencapai Rp144,84 miliar.

Manuver GOTO tidak berhenti sampai di situ. Mereka kemudian menambah kepemilikan di MPPA melalui PT Aplikasi Karya Anak Bangsa secara langsung dengan mengakuisisi 507.142.900 yang setara dengan 6,74 persen dari total saham MPPA.

Transaksi yang berlangsung pada 4 Oktober 2021 itu setidaknya menelan biaya sebesar Rp355 miliar karena ditebus dengan mahar Rp700. Dengan demikian, total saham MPPA yang dimiliki GOTO secara langsung maupun tidak langsung mencapai 865,67 juta saham senilai Rp499,85 miliar

Dengan asumsi harga saham MPPA kini hanya dihargai Rp125, nilai investasi Grup GOTO di atas kertas setidaknya hanya tersisa Rp108,21 miliar atau telah berkurang Rp391,64 miliar.

Potensi kerugian dari penurunan nilai investasi milik Pradipa Darpa Bangsa mencapai Rp100,03 miliar. Sementara itu, kerugian investasi GOTO di MPPA menembus Rp291,60 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper