Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Traveloka Tutup Tiga Layanan Pesaing Gojek, Strategi Jelang IPO?

Startup Traveloka selama beberapa bulan terakhir menutup tiga layanan tambahannya yaitu Eats, Sends, dan Mart yang dikuasai Gojek dan Grab. Strategi untuk IPO?
Model menunjukan aplikasi Traveloka di Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan
Model menunjukan aplikasi Traveloka di Jakarta. Bisnis/Dedi Gunawan


Bisnis.com, JAKARTA - Traveloka, startup  online travel agent ( OTA) selama beberapa bulan terakhir menutup tiga layanan tambahannya yaitu bisnis Eats, Sends dan Mart. Adapun penutupan dua layanan Eats dan Send dilakukan di hari Traveloka mengumumkan  pendanaan terbaru dari lembaga investasi pemerintah yang dibentuk Presiden Joko Widodo Sovereign Wealth Fund The Indonesia Investment Authority (SWF INA), BlockRock dan Allianz Global senilai US$300 juta atau sekitar Rp4,57 triliun.

Sumber resmi di Traveloka mengatakan pihaknya telah memberhentikan layanan Traveloka Eats, Send dan Mart sebagai bagian dari strategi bisnis dan prioritas perusahaan. Padahal Traveloka Mart baru saja diluncurkan 6 bulan lalu sejak ditutup. 

“Seiring dengan bangkitnya sektor perjalanan, kami sangat antusias menyambut hal ini kedepannya,” ujar sumber kepada Bisnis, Selasa (4/10/2022)

Traveloka pun menegaskan selama proses berlangsung, karyawan, mitra dan konsumen tetap menjadi fokus utama perusahaan untuk memastikan transisi yang baik sesuai aturan yang berlaku. 

“Kami akan terus berkoordinasi dengan para mitra serta menyediakan dukungan dalam proses pemberhentian ini berlangsung,” tutupnya tanpa merinci berapa banyak karyawan yang terdampak dari penutupan bisnis ini.

Narasumber Traveloka juga mengatakan kepada Bisnis,  dana segar dasi SWF INA Cs. akan dipakai untuk memperkuat neraca keuangan serta memfokuskan pada bisnis utama yaitu Online Travel Agent (OTA). 

“Pendanaan ini memungkinkan kami untuk lebih memperkuat neraca keuangan kami dan untuk terus fokus pada bisnis utama sekaligus juga membangun bisnis masa depan, “ jelasnya. 

Sementara saat ditanya mengenai apakah strategi ini bagian dari rencana Traveloka untuk IPO, dia tidak memberi penjelasan lebih lanjut.

Sementara  itu,  Asosiasi  Modal  Ventura  untuk  Startup  Indonesia  (Amvesindo)  menilai  fasilitas  pendanaan  yang  diraih  Traveloka menunjukkan  bahwa  unicorn domestik  masih  cukup  menarik  di  mata  investor.

Ketua  Umum  Amvesindo Eddi  Danusaputro,  mengatakan  bahwa  masuknya  INA  dan  sejumlah  lembaga  pengelola  investasi  itu  memberikan  sinyal  positif  bagi  industri  perusahaan  rintisan  di  dalam  negeri.

“Kami  merasa  bahwa  ini  adalah  sinyal  positif  bahwa  investor  lokal  maupun  asing  masih  aktif  investasi  di  unicorn Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper