Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah pada perdagangan besok, Jumat (30/9/2022)
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup pada posisi 7.036,19 atau turun 0,57 persen pada Kamis (29/9/2022). Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya menjelaskan, IHSG ditutup melemah didorong mata uang Garuda yang masih bertengger di level Rp15.200-an per dolar AS.
Di sisi lain, pergerakan masih ditekan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi pada bulan depan.
Dennies memprediksi IHSG akan kembali melemah pada perdagangan besok. Secara teknikal, candlestick membentuk long black body dengan stochastic di area level oversold mengindikasikan potensi pelemahan dengan rentang pelemahan yang cukup terbatas.
Dari dalam negeri pergerakan masih ditekan pelemahan nilai tukar rupiah. Sementara dari AS akan merilis data ekonomi GDP serta data ketenagakerjaan.
Selanjutnya, Dennies memperkirakan IHSG bergerak pada level support 6.952 dan 6.994 serta resistance 7.106 dan 7.176.
Baca Juga
Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasi Dennies untuk perdagangan besok adalah sebagai berikut:
BBCA, PT Bank Central Asia Tbk.
- Target Price: 8.875 – 9.000
- Entry Level: 8.325 – 8.450
- Stop Loss: 8.250
- Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi penguatan.
WIIM, PT Wismilak Internasional Makmur Tbk.
- Target Price: 890 – 920
- Entry Level: 800 – 820
- Stop Loss: 785
- Masih bergerak dalam trend penguatan jangka menengah.
RALS, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
- Target Price: 630 – 650
- Entry Level: 590 – 610
- Stop Loss: 575
- Candlestick melemah dan breakdown support, berpotensi melanjutkan pelemahan. Sell/Cut Loss.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel